Jumat, 10 Juni 2011

Sedimentasi

       Sedimentasi adalah pemisahan padatan dan cairan (solid-liquid) dengan menggunakan gaya gravitasi untuk mengendapkan partikel suspensi, baik dalam pengolahan air bersih (IPAM), maupun dalam pengolahan air limbah (IPAL). Ada empat kelas atau jenis pengendapan partikel secara umum yang didasarkan pada konsentrasi dari partikel yang saling berhubungan. Kriteria ini secara langsung mempengaruhi konstruksi dan disain sedimentasi. Empat jenis Pengendapan tersebut adalah :Masing-Masing terjadi pada pengolahan air bersih maupun pengolahan air limbah. Pertama adalah Discrete settling adalah pengendapan yang memerlukan konsentrasi suspended solid yang paling rendah, sehingga analisisnya menjadi yang paling sederhana. Di dalam Discrete settling, partikel secara individu mengendap dengan bebas dan tidak mengganggu atau tidak mencampuri pengendapan dari partikel lainnya. Contoh aplikasi dari Discrete settling adalah grit chambers.

Jenis pengendapan kedua adalah flocculant settling. Pada flocculant settling inilah konsentrasi partikel cukup tinggi terjadi pada penggumpalan (agglomeration). Peningkatan rata-rata massa partikel ini menyebabkan partikel karam lebih cepat. Flocculant settling banyak digunakan pada primary clarifier.

Jenis yang ketiga adalah Hindred Settling. Di dalam Hindred Settling, atau Zone Settling, konsentrasi partikel adalah tidak terlalu tinggi (cukup) kemudian partikel bercampur dengan partikel lainnya dan kemudian mereka karam bersama-sama. Hindred Settling sebagian besar digunakan di dalam secondary clarifiers. 

Jenis terakhir adalah Compression Settling. Compression Settling berada pada konsentrasi yang paling tinggi pada suspended solid dan terjadi pada jangkauan yang paling rendah dari clarifiers. Pengendapan partikel dengan cara memampatkan (compressing) massa partikel dari bawah. Tekanan (compression) terjadi tidak hanya di dalam zone yang paling rendah dari secondary clarifiers tetapi juga di dalam tangki sludge thickening. Secara aktual sedimentasi terdiri dari rectangular dan circular. Bak single-rectangular akan lebih ekonomis dibandingkan dengan bak circular pada ukuran yang sama; bagaimanapun, jika banyak tangki diperlukan, unit rectangular dapat dibangun dengan dinding pada umumnya dan menjadi yang paling hemat.


Mengenal Tangki Sedimentasi Melingkar 
 
Beberapa literatur banyak kita menemukan istilah sedimentation tank, sedimentation basin, clarifier, settling tank, settling basin semua itu mempunyai satu pengertian yaitu sebagai pengendap partikel, baik yang tersuspensi maupun tidak. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai bak pengendap atau bak sedimentasi. Ada dua macam bentuk bak sedimentasi, yaitu melingkar (circular) dan segi empat (rectangular). Bak sedimentasi melingkar memiliki zona dengan fungsi yang sama dengan yang segi empat, tetapi arah alirannya berbeda. Pada saat aliran masuk ke tengah dan dialirkan menuju perimeter, kecepatan horizontal air secara kontinu menurun. Dalam tangki atau bak sedimentasi melingkar, mekanisme clarifier memiliki pencakar lumpur yang melekat pada lengan berputar (Rotating Arm) yang " mencakar " lumpur masuk ke tempat pengumpul pusat.
Salah satu pertimbangan dalam menentukan bentuk bak sedimentasi tersebut adalah adanya ketersedian lahan, dan ada tidaknya dana. Tangki sedimentasi melingkar jika ditinjau secara teknis dan operasional jauh lebih menguntungkan karena tidak memerlukan perawatan yang khusus, pemisahan lumpur lebih cepat,dan efisiensi pemisahan yang lebih besar dapat diperoleh tetapi memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam merancangnya, karena banyaknya fasilitas yang berada di dalamnya. Lebih jelasnya perhatikan gambar sedimentasi di atas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar